Praktikum Jaringan Komputer Modul 7 (Static Routing)
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL 7
"STATIC ROUTING"
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Farhan Nugraha
NIM : 20170920001
Kelas : SI 2016 C
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum
Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmatnya, tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat dan tidak lupa kita selaku ummatnya yang taat dan patuh pada perintah dan ajarannya.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan laporan praktikum Jaringan Komputer dengan judul "STATIC ROUTING" sebagai syarat mengikuti praktikum selanjurnya dan menjadi bahan penilaian terhadap aktivitas perkuliahan khususnya Praktikum Jaringan Komputer di Laboratorium Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmatnya, tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat dan tidak lupa kita selaku ummatnya yang taat dan patuh pada perintah dan ajarannya.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan laporan praktikum Jaringan Komputer dengan judul "STATIC ROUTING" sebagai syarat mengikuti praktikum selanjurnya dan menjadi bahan penilaian terhadap aktivitas perkuliahan khususnya Praktikum Jaringan Komputer di Laboratorium Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan.
Saya memohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini ada kesalahan penyusunan laporan, akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Kuningan,
11 Januari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ROUTING ASSEMBLING
2.2 DESAIN JARINGAN
2.3 KONFIGURASI IP ADDRESS
2.4 MENAMBAHKAN STATIC ROUTING PADA TIAP ROUTER
2.5 TUGAS
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PEMBAHASAN
1.1 DASAR TEORI
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Static routing (Routing Statis) adalah sebuah
router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh
para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana
yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik
murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam
forwarding table di setiap router yang berada di jaringan
tersebut.
Penggunaan routing statik
dalam sebuah jaringan yang kecil tentu
bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang
perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun
Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table
di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan
yang besar.
Routing static dengan menggunakan next hop cocok
digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint
sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit
interface dalam mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi
pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan
ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut :
- Jalur spesifikasi ditentukan oleh admin jaringan
- Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
- biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu :
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
- Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
- Admin jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
- Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni :
- Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
- Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
- Perf.Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
- Distance (0-255) adalah jarak administator jaringan dari router
Keuntungan menggunakan Routing Static
- Meringankan kinerja processor router
- Tidak ada bandwidht yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
- Routing Statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
- Routing statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic
Kerugian menggunakan Routing Static
- Administator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
- Hanya dapat digunakan untuk jaringan skala kecil
- Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ROUTER ASSEMBLER
Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja
Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambah atau mengurangi interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
- Matikan alat dengan mengklik tombol power off
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi ke jaringan LAN
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (FGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar router
- Lakukan Hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain seperti berikut
2.2 DESAIN JARINGAN
Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang dibuat sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
2.3 KONFIGURASI IP ADDRESS
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
NO
|
NODE
|
IP
Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCKuningan/Fa0
|
172.17.1.2
|
255.255.255.0
|
172.17.1.1
|
2
|
PCCirebon/Fa0
|
10.20.30.2
|
255.255.255.0
|
10.20.30.1
|
IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi ip address pada router kuningan sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router
Kuningan
|
Interface
|
IP
Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
|
|
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router FastEthernet0/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada router cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router
Cirebon
|
Interface
|
IP
Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
10.20.30.1
|
255.255.255.0
|
|
Gig1/0
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
|
2.4 Menambahkan static routing pada tiap router
Tampilkan informasi routing tabel pada tiap router dengan perintah :
Router#show ip route
maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :
Pada routing tabel router kuningan hanya terdapat network kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon.
Begitu pula hasil informasi routing tabel pada router cirebon hanya terdapat network cirebon, net link dan belum ada network Kuningan.
Seharusnya komunikasi antar net kuningan dengan net cirebon belum bisa terjalin. Buktikan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan pada tiap PC
PCkuningan <=> PCcirebon hasil -> Fail
PCkuningan <=> Gateway Kuningan hasil -> Success
PCkuningan <=> Gateway Cirebon hasil -> Success
PCcirebon <=> Gateway Cirebon hasil -> Success
Jika semua sudah terhubung, maka indikator dalam tiap jaringan akan berwarna hijau seperti gambar berikut :
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC : Komunikasi antara network kuningan dan network cirebon belum bisa dilakukan, Meskipun komunikasi antara tiap PC/Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan.
Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka yang harus kita lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada tabel routing yaitu :
Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router kuningan
Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel router cirebon
Tambahkan alamat network cirebon ke routing tabel kuningan dengan perintah :
KUNINGAN>ena
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip route 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route
Informasi routing tabel di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
Tambahkan alamat network kuningan ke routing tabel cirebon dengan perintah :
CIREBON>ena
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#show ip route
Informasi routing tabel di router cirebon akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya komunikasi antara network kuningan dengan network cirebon sudah bisa dilakukan. Buktikan dengan menggunakan tool ping pada PC kuningan dengan tujuan packet ICMP ke PCcirebon
PCkuningan <=> PCcirebon hasil -> Success
PCcirebon <=> PCkuningan hasil -> Success
2.5 Tugas
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama MAJALENGKA
Matikan terlebih dahulu tiap router, kemudian untuk router kuningan dan cirebon tambahkan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router. untuk majalengka tambahkan 1 buah interface fastethernet0/0 dan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router kemudian sambungkan tiap port dengan kabel masing-masing sesuai jalurnya lalu nyalakan routernya.
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada setiap router !
Kita lakukan setting router untuk setiap network agar nantinya bisa dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan CLI
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC/Jaringan
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
Komentar
Posting Komentar